
Budaya
Hippie di generasi bunga bermula di
Amerika Serikat dan kebanyakan negara Barat lain pada era
1960-an dan tersebar ke seluruh dunia. Perkataan "hippie" berasal daripada perkataan "hip" atau "hipster". Budaya ini diperkenalkan oleh anak2 muda negara barat pada era tersebut, dan timbul disebabkan oleh pemberontakan politik, sosial, dan spiritual yang melanda Amerika syarikat pada pertengahan hingga penghujung dekad 1960-an.
Kebanyakan golongan muda yang terikut dengan budaya ini menentang pemikiran konservatif orang tua mereka, dengan melakukan hubungan seks bebas, memakai madat/narkotika (terutama
ganja dan LSD atau acid) dengan alasan untuk mengembangkan pemikiran spiritual, memelihara rambut panjang, berpakaian aneh, hidup secara nomad, dan juga berkumpul dengan "hippie" yang lain dalam pesta yang menentang budaya dan pemikiran masyarakat umum, dipanggil "be-in", atau "love-in" sambil mendengar irama
rock and roll.
Hippie juga berkait rapat dengan gerakan anti-perang Amerika Serikat yang menentang keras pemerintah Amerika Syarikat karena menyertakan para anak2 muda untuk menjalani wajib militer semasa
Perang Vietnam melalui draf. Hippie, golongan muda dan penentang radikal yang lain mereka mencoba menyampaikan pesan "cinta" dan "perdamaian" kepada masyarakat pada masa itu dan berusaha menghentikan Perang Vietnam yang telah merengut banyak nyawa.
Pada tahun
1967, golongan beatnik, spiritual, artisan, sastrawan, seniman, dan pemusik yang telah berpindah ke kawasan
Haight-Ashbury di bandar
San Francisco menjadi terkenal setelah gaya hidup bebas dan budaya hedonis mereka tersebar luas. Remaja-remaja dan golongan belia dari seluruh negara Amerika dan juga dari negara Eropa dan Asia tertarik dengan gaya hidup di San Francisco dan mula bermigrasi ke kota tersebut. Keadaan ini mencetuskan "Summer of Love" 1967 ataupun Musim Panas Cinta, maka lahirlah budaya hippie.
Ribuan remaja yang lari dari rumah, pelajar,mahasiswa dan golongan muda berkumpul di Haight-Ashbury untuk menjadi "hippies" yang cinta keamanan, dan kebebasan. Mereka menyimpan bunga di rambut mereka untuk melambangkan keamanan. Remaja-remaja lugu ini mulai mencoba narkotika dan melakukan hubungan seks. Budaya dan pakaian dari Timur juga populer, termasuk agama
Hindu dan
Buddha. Timothy Leary, yang merupakan bekas profesor di
Universitas Harvard, menjadi pemimpin spritual dengan memakai
LSD dan mempromosikan zat narkotik tersebut sebagai "pembuka pemikiran spiritual" di komunitas Haight-Ashbury. Walaupun tidak menyebabkan ketagihan, memiliki LSD dilarang oleh pemerintah pada waktu itu.
Apabila musim panas 1967 berakhir, para pemuda ini pulang ke kampung halaman mereka di seluruh dunia dan menyebarkan ideologi-ideologi kebebasan, seks bebas, anti-perang, spiritual, dan mempopularkan budaya hippie seperti bohemian fahion, rambut panjang, pemakaian narkotia, dan pesta-pesta yang menyerupai musim panas cinta di
San Francisco,dan tentunya musik rock yg pada waktu begitu populer karena dianggap seirama dengan pembrontakan yg mereka lakukan